MAKALAH
“UNSUR PERIODE KETIGA”
Kelompok 3
Kelas XII IPA 1
Disusun Oleh :
1.
Dina Rodiah
2.
Fatmawati
3.
Hans Akasaka
4.
Heny Pertiwi
5.
WiwikJulianti
6. Yuta Indah Lestari
|
SMA NEGERI 1 RASAU JAYA
KABUPATEN KUBU RAYA
TAHUN AJARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penyusunan makalah kimia ini dengan judul “Unsur Periode Ketiga”.
Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas Kimia.
Dengan penyusunan makalah ini
diharapkan agar siswa - siswi dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang
unsur – unsur kimia khususnya unsur periode ketiga, dan pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan perolehan hasil belajar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan
saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.
Rasau Jaya, 28 Oktober 2015
Penyusun
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah
.................................................................................... 1
C.
Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Macam – Macam
Unsur Perioda Ke-Tiga .............................................. 2
B. Sifat Fisik dan Kimia Unsur Periode Ketiga ....................................... 5
1.
Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga .......................................................... 5
2.
Sifat Kimia
Unsur Periode Ke Tiga ........................................................ 6
C.
Pengujian
Unsur- Unsur Periode Ke Tiga .............................................. 8
D.
ManfaatdariUnsurPeriodeKetiga........................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................. 15
B.
Saran 15..............................................................................................
C.
Penutup 15..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dialam banyak
terkandung berbagai macam unsur, salah satunya Unsur Periode Ke Tiga yang
terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), Metaloin (Silikon), dan
nonlogam (Fosforus, Sulfur, Klorin, dan Argon). Unsur-unsur pada golongan sama,
baik logam maupun nonlogam memiliki kemiripan meskipun dengan kadar sifat yang
berbeda.
Kemiripan sifat tersebut
disebabkan adanya kesamaan jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh
unsur-unsur tersebut, sedangkan perbedaan kadar sifat disebabkan oleh perbedaan
jari-jari atom yang mengimbas pada sifat-sifat atomik lainnya .
Lain halnya dengan
unsur-unsur yang terletak pada periode sama dan memiliki jumlah elektron
berbeda. Unsur - unsur ini memperlihatkan perubahan sifat secara beraturan
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja
unsur-unsur periode yang ada di alam?
2.
Jelaskan sifat fisik dan kimia unsur periode ketiga!
3.
Bagaimana cara
menguji unsur-unsur periode ketiga?
4.
Apa saja
manfaat dari unsur periode ketiga?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa saja unsur periode ke tiga di alam.
2.
Untuk
mengetahui sifat, kegunaan dan cara pembuatan.
3.
Agar siswa
lebih memahami tentang unsur periode ketiga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga
Unsur periode
ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur yaitu Natrium
(Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S),
Klorin (Cl) dan Argon (Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang
berlainan, berikut tabel mengenai letak unsur periode 3;
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
Logam
|
Metaloid
|
Nonlogam
|
Gas mulia
|
||||
IA,IIA,IIIA
|
IVA
|
VA,VIA,VIIA
|
VIIIA
|
Cl S Si Al Mg Na Ar P
Gambar unsur periode
3.
a.
Natrium (Na)
Natrium atau
sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan
nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti
lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam
(terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi
dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam
minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam
bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b.
Magnesium (Mg)
Magnesium adalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA, memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta
berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2%
berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air
laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy)
untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut
"magnalium" atau "magnelium".
C. Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel
periodik unsur yang terletak pada
golongan IIIA, dengan simbol Al dan nomor atom 13. Aluminium adalah logam yang paling
berlimpah, merupakan konduktor listrik yang baik,
terang dan kuat serta tahan terhadap korosi. Aluminium
dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi
batangan dengan bermacam-macam penampang. Aluminium banyak digunakan dalam
kabel bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan pesawat terbang, ditemukan di
rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu. Aluminium juga digunakan untuk
melapisi lampu mobil.
d. Silikon (Si)
Silikon adalah
suatu unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor
atom 14. Merupakan unsur terbanyak
kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk
bersifat paramagnetik. Unsur kimia
ini dtemukan oleh Jöns
Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam
bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon
sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan
untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.
e. Fosfor (P)
Fosfor ialah
zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi walaupun sumber
pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink
sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink
silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan
fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung
sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula
pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the
dark).
f. Sulfur (S)
Belerang atau
sulfur adalah unsur
kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang S dan nomor
atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau
dan multivalent. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang
dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur adalah unsur penting untuk
kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan
komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
g. Klorin(Cl)
Klor (bahasa Yunani: Chloros,
"hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol
Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini
termasuk kelompok halogen (VIIA). Dalam
bentuk ion klorida, unsur
ini adalah pembentuk garam dan senyawa
lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan
untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk
gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk
cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau
desinfektan.
h. Argon (Ar)
Argon adalah
unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas
mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama
"argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau
"yang tidak aktif", sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir
tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom
terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur
lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam
Skala Suhu Internasional 1990.
B.
Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga
1.
Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga
Data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat Senyawa
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
Nomor atom
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
16
|
17
|
18
|
Elektron valensi
|
35
|
352
|
3523p1
|
352p32
|
3523p3
|
3523p4
|
3523p5
|
3523p6
|
Jari-jari atom
|
1,86
|
1,60
|
1,43
|
1,17
|
1,10
|
1,04
|
0,99
|
0,97
|
Energi ionisasi(Kj/ma)
|
495,8
|
737,7
|
577,6
|
786,4
|
1011,7
|
999,6
|
1251,1
|
1520,4
|
Keelektronegatifan
|
0,93
|
1,31
|
1,61
|
1,90
|
2,19
|
2,58
|
3,16
|
-
|
Titik leleh (0C)
|
97,81
|
648,8
|
660,37
|
1,410
|
44,1
|
119,0
|
-100,98
|
-189,2
|
Titik didih
|
903,8
|
1,105
|
2467
|
2,355
|
280
|
44,67
|
-34,6
|
-185,7
|
Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat
mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron valensi semakin banyak,
sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil
sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar). Harga
keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan
sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S
berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l)
dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan
unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di
bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke
kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.
2. Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki
keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan sebagai berikut :
a.
Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi
semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke tiga
ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Tabel potensial
reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.
Sifat Senyawa
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
-2,711
|
-2,375
|
-1,706
|
-0,13
|
-0,276
|
-0,508
|
+1,358
|
-
|
Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga
memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang semakin positif sehingga sifat
pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
Natrium merupakan pereduksi yang
reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih lemah dibandingkan
natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Contoh :
2Na (5) + 2HO (l)
2Na OH (ag) + H2 (g)
Sedangkan silicon memiliki sifat
pereduksi
lebih lemah
dibandingkan aluminium sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat,
seperti oksigen dan klorin.
Contoh :
Si (5) + O2 (g)
→Si O2(5)
b. Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na,
Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan
unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara
unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon
(Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga
tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.
c. Sifat
Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non
logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat basa atau sifat asam
dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi unsur
- unsur tersebut.
· Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur
periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar sehingga semakin
sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan kurang
tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH
menjadi berkurang.
Contoh :
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa
usnur periode ketiga semakin lemah.
·Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga
dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron dari
atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga semakin
kuat.
Contoh :
Senyawa asam unsur periode ketiga,
yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4)
asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4).
Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah sehingga mudah
terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.
C. Pengujian Unsur
– Unsur Periode Ketiga
·Reaksi dengan Air
1.
Natrium
Natrium
mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen
dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2. Magnesium
Magnesium
mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam
uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin
akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan
lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai
lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi.
Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk
magnesium oksida dan hidrogen.
3.
Aluminium
Serbuk
alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida.
Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida
pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4.
Silicon
Terdapat
beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi
silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon
yang digunakan. Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti
logam hampir tidak reaktif.Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini
bereaksi dengan uap air pada suhu tinggimenghasilkan silikon dioksida dan
hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5.
Fosfor dan sulfur
Fosfor dan
sulfur tidak bereaksi dengan air.
6.
Klor
Klor dapat
larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau.
Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam
hipoklorit.
· Reaksi dengan Oksigen
1.
Aluminium
Alumunium akan terbakar dalam oksigen
jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium
cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
2.
Silikon
Silikon akan
terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon dioksida.
3.
Fosfor
Fosfor putih
secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan
menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor
(III) oksida:
Untuk fosfor
(V) oksida:
4.
Sulfur
Sulfur terbakar
di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini
menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
5.
Klor dan Argon
Walaupun
memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon
juga tidak bereaksi dengan oksigen.
·Reaksi dengan Klor
1.
Natrium
Natrium
terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2. Magnesium
Magnesium
terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
2.
Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan
klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan
sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium
klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim
(berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah
tabung saat didinginkan.
Silikon. Jika klor dilewatkan di atas
serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan
silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang
berasap dan dapat terkondensasi.
3.
Silikon
Jika klor
dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan
yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
4.
Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor
menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida
(fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah cairan
tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir
kuning).
5.
Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas
sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga
dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
6.
Klor dan Argon
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi
dengan klor lagi dan argon tidak bereaksi dengan klor.
D.
Manfaat dari
Unsur Periode Ketiga
1.
Natrium (Na)
Manfaat :
Dipakai dalam pebuatan ester
- NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
- Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
- Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
- Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
- NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
- NaHCO3 dipakai sebagai pengembang
kue
- Memurnikan logam K, Rb, Cs
·
NaCO3 Pembuatan
kaca dan pemurnian air sadah
2.
Magnesium (Mg)
Manfaat :
- Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
- Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut
magnalum
- Pemisah sulfur dari besi dan baja
- Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri
percetakan
- Untuk membuat lampu kilat
- Sebagai katalis reaksi organik
3.
Alumunium (Al)
Manfaat :
- Banyak dipakai dalam industri pesawat
- Untuk membuat konstruksi bangunan
- Dipakai pada berbagai macam aloi
- Untuk membuat magnet yang kuat
- Tawas sebagai penjernih air
- Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat
luar angkasa
- Membuat berbagau alat masak
- Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz,
dll
4.
Silikon (Si)
Manfaat :
- Dipaki dalam pembuatan kaca
- Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
- Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium,
magnesium, dan tembaga
- Untuk membuat enamel
- Untuk membuat IC
5.
Fosforus (P)
Manfaat :
- Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
- Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut
magnalum
- Pemisah sulfur dari besi dan baja
- Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri
percetakan
- Untuk membuat lampu kilat
- Sebagai katalis reaksi organik
6.
Sulfur (S)
Manfaat :
- Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
- Digunakan dalam baterai
- Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
- Digunakan pada korek dan kembang api
- Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
7.
Klorin (Cl)
Manfaat :
- Dipakai pada proses pemurnian air
- Cl2 dipakai pada disinfectan
- KCl digunakan sebagai pupuk
- ZnCl2 digunakan sebagai solder
- NH4Cl digunakan sebagai pengisi
batere
- Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses
daur ulang kertas
- Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
- Dipakai pada berbagai macam industri
8.
Argon (Ar)
Manfaat :
- Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak
bereaksi dengan kawat lampu
- Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat
pemotongan dan proses lainnya
- Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam
proses
- Untuk mendeteksi sumber air tanah
- Dipakai dalam roda mobil mewah:
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Unsur periode
ketiga yang ada dialam yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al),
Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar) dan sifat
unsur periode ketiga diantaranya sifat atomik juga sifat fisis serta dapat di
manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
B.
SARAN
Tidak
menggunakan bahan kimia secara berlebih pada pembuatan makanan.
C.
PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat Semoga
makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya kita semua. kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk
meningkatkan kualitas makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Natrium.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/ShaRy%20AmiRa%20%20KELIMPAHAN%20UNSUR%20PERIODE%203%20DI%20ALAM.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Sifat-sifat%20Atomik%20dan%20Sifat-sifat%20Fisik%20Unsur-unsur%20Periode%203%20%20%20Chem-Is-Try.Org%20%20%20Situs%20Kimia%20Indonesia%20%20.htm
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-periode-ketiga-periode-3.html
http://chalysteeq.blogspot.com/2010/01/kelimpahan-unsur-periode-3-di-alam.html
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html
Komentar
Posting Komentar