Langsung ke konten utama

MAKALAH UNSUR PERIODE KETIGA

MAKALAH
“UNSUR PERIODE KETIGA”






Kelompok 3
Kelas XII IPA 1

Disusun Oleh :
1.      Dina Rodiah
2.      Fatmawati
3.      Hans Akasaka
4.      Heny Pertiwi
5.      WiwikJulianti
6. Yuta Indah Lestari          


SMA NEGERI 1 RASAU JAYA
KABUPATEN KUBU RAYA
TAHUN AJARAN
2015/2016






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah kimia ini dengan judul “Unsur Periode Ketiga”. Makalah ini, disusun guna memenuhi tugas Kimia.
Dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar siswa - siswi dapat lebih meningkatkan pengetahuan tentang unsur – unsur kimia khususnya unsur periode ketiga, dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan perolehan hasil belajar.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.


Rasau Jaya, 28 Oktober 2015

Penyusun








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................   i
DAFTAR ISI .............................................................................................   ii
BAB I        PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C.    Tujuan      1
BAB II       PEMBAHASAN
A.    Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga .............................................. 2
B.     Sifat Fisik dan Kimia Unsur Periode Ketiga ....................................... 5
1.         Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga .......................................................... 5      
2.      Sifat Kimia Unsur Periode Ke Tiga ........................................................ 6
C.    Pengujian Unsur- Unsur Periode Ke Tiga .............................................. 8
D.      ManfaatdariUnsurPeriodeKetiga........................................................... 11
BAB III     PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................. 15
B.     Saran         15..............................................................................................
C.    Penutup     15..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 16    






BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
                   Dialam banyak terkandung berbagai macam unsur, salah satunya Unsur Periode Ke Tiga yang terdiri dari logam (Natrium, Magnesium, dan Aluminium), Metaloin (Silikon), dan nonlogam (Fosforus, Sulfur, Klorin, dan Argon). Unsur-unsur pada golongan sama, baik logam maupun nonlogam memiliki kemiripan meskipun dengan kadar sifat yang berbeda.
                   Kemiripan sifat tersebut disebabkan adanya kesamaan jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh unsur-unsur tersebut, sedangkan perbedaan kadar sifat disebabkan oleh perbedaan jari-jari atom yang mengimbas pada sifat-sifat atomik lainnya .
                   Lain halnya dengan unsur-unsur yang terletak pada periode sama dan memiliki jumlah elektron berbeda. Unsur - unsur ini memperlihatkan perubahan sifat secara beraturan

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa saja unsur-unsur periode yang ada di alam?
2.      Jelaskan sifat fisik dan kimia unsur periode ketiga!
3.      Bagaimana cara menguji unsur-unsur periode ketiga?
4.      Apa saja manfaat dari unsur periode ketiga?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa saja unsur periode ke tiga di alam.
2.      Untuk mengetahui sifat, kegunaan dan cara pembuatan.
3.      Agar siswa lebih memahami tentang unsur periode ketiga.




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Macam – Macam Unsur Perioda Ke-Tiga
Unsur periode ketiga dalam sistem periode unsur terdiri dari delapan unsur yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar). Unsur tersebut terletak dalam golongan yang berlainan, berikut tabel mengenai letak unsur periode 3;
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Logam
Metaloid
Nonlogam
Gas mulia
IA,IIA,IIIA
IVA
VA,VIA,VIIA
VIIIA
   Cl              S             Si      Al                Mg              Na             Ar                 P
Gambar unsur periode 3.

a.    Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
b.  Magnesium (Mg)
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang terletak pada golongan IIA,  memiliki simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Logam alkali tanah ini terutama digunakan sebagai zat campuran (alloy) untuk membuat campuran alumunium-magnesium yang sering disebut "magnalium" atau "magnelium".

C.    Aluminium (Al)
Aluminum ialah unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang  terletak pada golongan IIIA, dengan simbol Al dan nomor atom 13.  Aluminium adalah  logam yang paling berlimpah, merupakan konduktor listrik yang baik, terang dan kuat serta tahan terhadap korosi. Aluminium dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Aluminium banyak digunakan dalam kabel bertegangan tinggi, bingkai jendela dan badan pesawat terbang, ditemukan di rumah  sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil.

d.  Silikon (Si)
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Si dan nomor atom 14. Merupakan unsur terbanyak kedua di bumi. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini dtemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk silikon dioksida (silika) dan silikat. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.

e.  Fosfor (P)
Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan). Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu fluoresen, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).

f.  Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.

g.  Klorin(Cl)
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat"), adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini termasuk kelompok halogen (VIIA). Dalam bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.

h.  Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
Nama "argon" berasal dari kata Yunani αργον berarti "malas" atau "yang tidak aktif", sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya. Titik triple suhu 83,8058 K adalah titik tetap yang menentukan dalam Skala Suhu Internasional 1990.

B.       Sifat-sifat Unsur Periode Ketiga
1.      Sifat Fisik Unsur Periode Ketiga
            Data sifat periodic unsur-unsur periode ketiga
Sifat Senyawa
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
Nomor atom
11
12
13
14
15
16
17
18
Elektron valensi
35
352
3523p1
352p32
3523p3
3523p4
3523p5
3523p6
Jari-jari atom
1,86
1,60
1,43
1,17
1,10
1,04
0,99
0,97
Energi ionisasi(Kj/ma)
495,8
737,7
577,6
786,4
1011,7
999,6
1251,1
1520,4
Keelektronegatifan
0,93
1,31
1,61
1,90
2,19
2,58
3,16
-
Titik leleh (0C)
97,81
648,8
660,37
1,410
44,1
119,0
-100,98
-189,2
Titik didih
903,8
1,105
2467
2,355
280
44,67
-34,6
-185,7
                                                                                                                        
Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat mengetahui bahwa dari kiri ke kanan, jumlah elektron valensi semakin banyak, sedangkan jumlah kulitnya tetap. Akibatnya, jari-jari atom semakin kecil sehingga semakin sukar melepaskan elektron (ionisasinya semakin besar). Harga keelektronegatifan unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar dan sebaliknya, harga keelektropositifan semakin kecil. Unsur Na, Mg, Al, Si, P, S berwujud padat pada suhu kamar karena unsur-unsur tersebut memiliki harga (t.l) dan (t.d) di atas suhu ruangan (di atas 250C). Sedangkan unsur Cl dan Ar berwujud gas karena memiliki (t.l) dan (t.d) di bawah suhu ruangan. Dalam periode ketiga, letak logam disebelah kiri, makin ke kiri sifat logam semakin reaktif, Na >Mg> Al. Jadi Na paling reaktif.

2.    Sifat Kimia Unsur Periode Ketiga
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari kiri kekanan sebagai berikut :
a.        Sifat Pereduksi dan Sifat Pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur periode ke tiga ini dapat anda lihat dari harga potensial reduksinya.
Tabel potensial reduksi standart unsur-unsur periode ketiga.
Sifat Senyawa
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
-2,711
-2,375
-1,706
-0,13
-0,276
-0,508
+1,358
-

Dari kiri ke kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat pengoksidasinya semakin bertambah.
Natrium merupakan pereduksi yang reaktif terhadap air. Sifat pereduksi magnesium lebih lemah dibandingkan natrium. Sehingga logam Mg hanya dapat bereaksi dengan air panas.
Contoh :
2Na (5) + 2HO (l)  2Na OH (ag) + H2 (g)
Sedangkan silicon memiliki sifat pereduksi lebih lemah dibandingkan aluminium sehingga silicon yang bereaksi dengan oksidator kuat, seperti oksigen dan klorin.
Contoh :
Si (5) + O2 (g) →Si O2(5)
b.    Sifat Logam dan Nonlogam
Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam, sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar) termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi) sehingga tidak dibahas lebih lanjut dalam bab ini.

c.   Sifat Asam-Basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam,sedangkan sifat basa berkaitan dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsur bergantung pada konfigurasi electron dan harga ionisasi unsur - unsur tersebut.
·   Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur - unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi yang semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron. Penyebabnya electron Dari unsur tersebut akan kurang tertarik kea rah atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH menjadi berkurang.
Contoh :
M – OH→ M+ + OH-
Jadi, dari kiri kekanan sifat basa usnur periode ketiga semakin lemah.
·Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar sehingga semakin mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari kiri ke kana sifat asam unsur periode ketiga semakin kuat.
Contoh :
M – OH →MO- + H+
Senyawa asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat (H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa H2SiO3 merupakan asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi senyawa SiO2 dan H2O.

C.  Pengujian Unsur – Unsur Periode Ketiga

·Reaksi dengan Air
1.      Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna.
2.    Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen.
3.    Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih banyak selama reaksi.
4.    Silicon
Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan. Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak reaktif.Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggimenghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.

Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
5.     Fosfor dan sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
6.     Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna bijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.

·  Reaksi dengan Oksigen
1.      Aluminium
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
2.      Silikon
Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon dioksida.

3.      Fosfor
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor (III) oksida:
Untuk fosfor (V) oksida:
4.      Sulfur
Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
5.      Klor dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon juga tidak bereaksi dengan oksigen.
·Reaksi dengan Klor
1.      Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
2.   Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
2.      Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
Silikon. Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
3.         Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
4.         Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida). Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap. Fosfor (V) klorida adalah padatan putih (hampir kuning).
5.         Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
6.         Klor dan Argon
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak bereaksi dengan klor.

D.      Manfaat dari Unsur Periode Ketiga
1.      Natrium (Na)
Manfaat :
Dipakai dalam pebuatan ester
  • NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk
  • Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan
  • Na-glutamat dipakai untuk penyedap makanan
  • Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor
  • NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas
  • NaHCOdipakai sebagai pengembang kue
  • Memurnikan logam K, Rb, Cs
·                     NaCO3 Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah 






2.      Magnesium (Mg)
Manfaat :
  • Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
  • Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
  • Pemisah sulfur dari besi dan baja
  • Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
  • Untuk membuat lampu kilat
  • Sebagai katalis reaksi organik
3.      Alumunium (Al)
Manfaat :
  • Banyak dipakai dalam industri pesawat
  • Untuk membuat konstruksi bangunan
  • Dipakai pada berbagai macam aloi
  • Untuk membuat magnet yang kuat
  • Tawas sebagai penjernih air
  • Untuk membuat logam hybrid yang dipakai pada pesawat luar angkasa
  • Membuat berbagau alat masak
  • Menghasilkan permata bewarna-warni: Sapphire, Topaz, dll 
4.      Silikon (Si)
Manfaat :
  • Dipaki dalam pembuatan kaca
  • Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor
  • Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium, magnesium, dan tembaga
  • Untuk membuat enamel
  • Untuk membuat IC




5.      Fosforus (P)
Manfaat :
  • Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen
  • Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut magnalum
  • Pemisah sulfur dari besi dan baja
  • Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan
  • Untuk membuat lampu kilat
  • Sebagai katalis reaksi organik
6.      Sulfur (S)
Manfaat :
  • Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat
  • Digunakan dalam baterai
  • Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk
  • Digunakan pada korek dan kembang api
  • Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses
7.      Klorin (Cl)
Manfaat :
  • Dipakai pada proses pemurnian air
  • Cl2 dipakai pada disinfectan
  • KCl digunakan sebagai pupuk
  • ZnCl2 digunakan sebagai solder
  • NH4Cl digunakan sebagai  pengisi batere
  • Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang kertas
  • Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum
  • Dipakai pada berbagai macam industri




8.      Argon (Ar)
Manfaat :
  • Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan kawat lampu
  • Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan proses lainnya
  • Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses
  • Untuk mendeteksi sumber air tanah
  • Dipakai dalam roda mobil mewah:





BAB III
PENUTUP

A.           KESIMPULAN
Unsur periode ketiga yang ada dialam yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Sulfur (S), Klorin (Cl) dan Argon (Ar) dan sifat unsur periode ketiga diantaranya sifat atomik juga sifat fisis serta dapat di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
B.            SARAN
Tidak menggunakan bahan kimia secara berlebih pada pembuatan makanan.
C.           PENUTUP
Demikian makalah yang kami buat Semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya kita semua.  kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk meningkatkan kualitas makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Natrium.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/ShaRy%20AmiRa%20%20KELIMPAHAN%20UNSUR%20PERIODE%203%20DI%20ALAM.htm
file:///D:/tugas/kimia/periode%203/Sifat-sifat%20Atomik%20dan%20Sifat-sifat%20Fisik%20Unsur-unsur%20Periode%203%20%20%20Chem-Is-Try.Org%20%20%20Situs%20Kimia%20Indonesia%20%20.htm
http://chemistry35.blogspot.com/2011/10/unsur-unsur-periode-ketiga-periode-3.html
http://chalysteeq.blogspot.com/2010/01/kelimpahan-unsur-periode-3-di-alam.html
http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH SISTEM PEMERINTAHAN SEMI PRESIDENSIAL

TUGAS KELOMPOK PKN SISTEM PEMERINTAHAN SEMI PRESIDENSIAL OLEH : Ø Agus Riyono Ø Eka Nurjiati Mayang Putri Ø Fatmawati Ø Yuta Indah Lestari Kelas          : XII IPA 1 SMA NEGERI 01 RASAU JAYA TAHUN AJARAN 2015/2016 A.   Pengertian Sistem Pemerintahan Semi Presidensial Sistem pemerintahan semipresidensial  adalah  sistem pemerintahan  yang menggabungkan kedua sistem pemerintahan:  presidensial  dan  parlementer . Dalam   praktik pemerintahan   dapat   terjadi   dua kemungkinan  presiden  kuat  atau  sebaliknya  lemah.  Sebagai  contoh  Presiden  Austria, Islandia,  dan  Irlandia  itu  lemah  meskipun  mereka  dipilih  oleh  rakyat,  namun  dalam praktiknya  pemerintahan-pemerintahan  demokrasi  ini bersifat  parlementer.  Kemudian Perancis  dengan  kedudukan  presidennya  yang  kuat  memiliki  pemerintahan  presidensial (sebelum tahun 1980). Namun Perancis memasuki periode

DOODLE ART NAME